Pengantar

Segala puji bagi Allah tuhan sekalian alam. Dialah yang mematikan. Dia maha kuasa atas segala sesuatu. Kehendak-Nya amat kuat dan tak ada yang sanggup mencegah nya. Salawat dan salam semoga tercurah pada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, para sahabatnya, dan pengikutnya hingga akhir zaman.

Kita tidak tahu kapan kita mati. Ada yang mati ketika baru lahir. Ada yang mati ketika remaja. Ada yang mati sampai umur lebih dari seratus tahun, ada penjenguk yang mati lebih dahulu dari pada yang di jenguknya. Kenyataannya lebih banyak yang mati di usia muda ketimbang mati di usia tua.
Kita tidak tahu masa depan kita, kita tidak tahu apakah Allah menakdirkan kita menjadi ahli surga atau ahli neraka. Bisa saja jika dilihat dari luar kita ahli surga tapi kenyataannya kita ahli neraka. Yang pasti -Jika kita ingin masuk surga, kita harus beramal dan memohon rahmat-Nya. Imam Ibnu Qayyim mengatakan, dengan beramal shaleh kita akan terhindar dari siksa kubur, dan hanya dengan rahmat Allah kita terhindar dari siksa api neraka.

Apa kita benar-benar yakin jika amal kita cukup untuk bekal di hari kemudian? Apakah kita merasa yakin bahwa kita ahli surga? Ada yang setiap hari hidupnya dihabiskan dengan ibadah dan amal shaleh, tetapi menjelang akhir masa hidupnya dia menjadi ahli hamba yang tersesat dan durhaka. Ada orang yang setiap hari hidupnya bergelimang kemaksiatan, tapi di akhir masa hidupnya, air matanya berlinang, mengenang dosa, takut kepada-Nya, menjadi ahli tobat dan munajat.

Rasulullah bersabda, “Sesengguhnya ada laki-laki yang tampak oleh manusia melakukan amal ahli surga, tetapi sebenarnya dia termasuk ahli neraka. Sesungguhnya ada laki-laki yang tampak oleh manusia melakukan amal ahli neraka, tetapi sebenarnya dia termasuk ahli surga.”(HR. Bukhari)

Abu Hasan bin Ahmad Al-Faqih berkata : Aku mendengar seorang laki-laki yang banyak berpuasa dan kuat beribadah, kemudian dia mendapat cobaan yang sangat berat dan dia tersesat (tidak sabar) dalam menghadapi cobaan itu.  Dalam keputus-asaannya itu ia berkata, “Dia (Allah) telah menimpakan kepadaku bermacam-macam bala bencana, walaupun dia memberiku surga firdaus, surga itu tidak akan seimbang dengan apa yang telah menimpaku.